Memang, pamor aplikasi messaging lintas platform yang menjamur
akhir-akhir ini akhirnya memaksa Blackberry untuk ikut juga menyediakan
BBM di iOS dan Android. Namun, di tengah kontroversi masalah tersebut,
ada satu hal yang patut dipertanyakan: Mengapa baru sekarang?
Seperti diketahui, siapapun tahu bahwa aplikasi sejenis sudah ada
bahkan pada awal kemunculan smartphone. Dimulai dari WhatsApp sebagai
pelopor, hingga yang terbaru dengan berbagai layanan uniknya.
banyaknya pesaing ini pun tak membuat pasar ini surut. Malah, semakin
banyak pengguna yang tersegmentasi membuat aplikasi messaging antar
platform ini menjamur.
Yang unik jika dikaitkan dengan kedatangan BBM di iOS dan Android,
adalah masa peluncuran yang dipilihnya. Di saat semua aplikasi messaging
lintas platform sudah stabil dan mampu bertahan dengan pasar
masing-masing, BlackBerry malah baru akan masuk di dunia ini.
Bisa diprediksikan, nantinya kemunculan BBM di iOS dan Android pun
tak akan heboh. Hal ini dikarenakan sudah banyak aplikasi sejenis yang
sudah beredar di pasaran.
Ditambah lagi, semakin besarnya penetrasi gila-gilaan dari aplikasi
sejenis asal Asia seperti Line, WeChat, dan KakaoTalk akan mempersulit
laju BlackBerry di platform lain. Hal ini belum lagi ditambahi dengan
berbagai layanan serba gratis dan berkualitas dari aplikasi messaging
tersebut.
Namun begitu, BBM bukannya tanpa kekuatan sama sekali dalam
mengarungi pasar ini. Mereka setidaknya memiliki kekuatan yang pasti
membuatnya akan menjadi pilihan utama.
Seperti diketahui, meskipun membuka dirinya kepada pengguna iOS dan
Android, BlackBerry sebenarnya masih
memegang kunci utama kelangsungan
hidupnya.
Hingga saat ini, hanya WhatsApp dan Viber saja, aplikasi messaging
antar platform, yang mampu masuk ke Blackberry. Selain itu, aplikasi
sejenis seperti WeChat, KakaoTalk, Line, dan sebagainya tak pernah
menjejakkan kakinya ke ranah ini.
Jadi, hal ini tentunya tak akan membuat BlackBerry kehilangan pasar.
Jumlah pengguna tentunya akan tetap bertahan. Malah, angka pengguna BBM
yang nantinya ikut bertambah akibat hal ini.
Meski begitu, apapun keuntungan itu akan sirna jika BlackBerry
melakukan blunder. Salah satunya, dengan menarik bayaran dari aplikasi
BBM di iOS maupun Android.
Selain tak akan laris, BBM pastinya kalah bersaing dengan aplikasi sejenis lainnya yang berlabel gratis hingga freemium.
Sumber: AllThingsD dan The Next Web